Selasa, 09 Maret 2010

Kesuksesan Google sebagai search engine

Google makin mengukuhkan diri sebagai mesin pencari terbesar di dunia. Tak banyak yang tahu, sukses Google digawangi dua anak muda berusia 30 tahun, Larry Page dan Sergey Brin. Berawal di tahun 1998, Larry Page dan Sergey Brin dua orang mahasiswa Universitas Stanford, berniat mendirikan perusahaan dotcom baru. Perusahaan yang kemudian terkenal dengan mesin pencari tersebut, mengawali usahanya pada sebuah kamar kontrakan sederhana di Menlo Park, California. Kamar tersebut terletak di dalam rumah milik Susan Wojcicki. Dengan sewa sebesar US$1.700 per bulan, Larry Page dan Sergey Brin mulai mewujudkan gagasan di kepala
mereka, Google.Google sendiri berasal dari kata googol yang ditemukan oleh
Milton Sirotta, keponakan dari ahli matematika Amerika Serikat, Edward Kasner. Googol adalah sebutan untuk angka 1 diikuti 100 nol. Di dunia ini tidak ditemukan satupun googol apakah itu bintang, partikel atau atom. Penggunaan kata Google untuk merefleksikan misi perusahaan dalam mengorganisasikan jumlah informasi yang bisa mereka sediakan di web. Dari sebuah kamar kontrakan, hari ini, kawasan tersebut bagaikan surga dengan jumlah pekerja mencapai 1.000 orang. 60 diantara pekerjanya bertitel Phd. Berbagai makanan dan es krim tersedia gratis di tempat tersebut. Kolam renang dan meja ping-pong, ditambah kebebasan untuk menghabiskan 20 persen jam kerja untuk kegiatan luar ruangan. Mereka menyebut tempat tersebut sebagai Googleplex.

"Mereka mewujudkan Google menjadi lingkungan dengan suasana yang mereka impikan," ujar Wojcicki. Google sendiri, dalam waktu lima tahun telah menjadi mesin pencari internet yan
dominan. Para kompetitor tertinggal jauh, dan ada yang akhirnya malah menjadi konsumen Google. Diantaranya, ada Yahoo dan AOL, yang melisensi teknologi Google dan merunut queri pencarian mereka melalui Google. Secara keseluruhan, Google mampu menyuguhkan 75 persen dari total pencarian," kata Danny Sullivan, editor untuk newsletter online, Search Engine Watch,seperti diberitakan USA Today, Selasa (26/8/2003). "Kecanggihan Googl sampai membuat orang berpikir bahwa jika suatu subjek tidak ditemukan di Google, maka subjek tersebut pasti tidak ada," tambahnya. Seiring persiapan yang dilakukan Google untuk merayakan hari jadinya yang ke lima, pada tanggal 7 September 2003 nanti, Google meningkatkan metode
pencariannya. Saat ini, Google mampu melayani 200 juta pencarian per hari, lebih dari 2.300
pencarian tiap detiknya yang ditampilkan dalam 88 bahasa. Google mengindeks 3,1 milyar halaman web dengan didukung oleh 10.000 super komputer. "Kami sangat berutung, kami melakukan banyak peningkatan, dan kami memilik lebih banyak kesempatan untuk maju," ujar Page, 30. Brin, pendiri Google lainny menambahkan bahwa yang paling menarik adalah mengetahui betapa pentingn fasilitas pencarian bagi orang-orang dalam berbagai aspek kehidupan. Setiap murid SMA, mahasiswa dan karyawan baik di Indonesia dan seluruh dunia kini
mudah sekali bergantung pada Google. Saat ini, ada 6 milyar halaman web, dan jumlah tersebut terus bertambah. Mengorganisir sekian banyak halaman web merupakan pekerjaan yang
membutuhkan ketekunan. Yahoo merupakan perusahaan pertama yang menyuguhkan direktori web site yang dikerjakan oleh satu tim editor. Akan tetap untuk mencakup web yang lebih luas, Yahoo harus menengok sumber-sumber luar untuk menemukan software untuk menyusupkan halaman-halaman web dan mengindeks mereka menurut kata kunci. Google mendasarkan pencariannya berdasarkan popularitas. Menilai halamanhalaman website berdasarkan banyaknya link situs lain, ke situs tersebut. Lebih banyak link ke situs tersebut, makin tinggi posisi situs tersebut di hasil pencarian Google. Google menamai sistem peringkat ini sebagai PageRank. Teknologi yang diterapkan tidak hanya ditujukan untuk menghasilkan hasil pencarian yang sesuai, namun juga mengutamakan kecepatan. Hasil pencarian untuk topik-topik populer seperti pemilihan ulang di Kalifornia, mendatangkan leb dari 1 juta link dalam seperlima detik.
Sistem tersebut, dibuat ketika Brin, imigran Rusia, bertemu Page. Saat itu, keduanya sedang menempuh pendidikan untuk mendapat gelar PhD di Universitas Stanford. Brin dan Page, salah seorang putra profesor ilmu kompute di Michigan State University, memutuskan untuk bekerja sama dalam proyek teknologi mesin pencari. Kedua orang ini, mulai menemukan peluang ketika 10.000 siswa dan profesor mulai menggunakan mesin pencari tersebut secara teratur.
Google selalu dapat menjelaskan bahwa kunci sukses mereka terletak pada konsistensi mereka dalam mengembangkan teknologi mesin pencari. "Kami tida akan pernah berpaling dari teknologi mesin pencari," ujar Page. Ini dicatat betul dalam 10 kunci sukses Google pada urutan kedua "It's best to do one thing reall really well." Saat ini, Google mendapat kompensasi yang pantas atas kesuksesannya. Bany analis memperkirakan, pendapatan Google berkisar antara US$600 juta sampai US$800 juta pada tahun ini. Pendapatan tersebut didapat melalui iklan dan biay lisensi, dan dari banyak website yang membayar untuk memungkinkan user menemukan domain mereka melalui Google. Dikatakan Wojcicki, meskipun Brin dan Page sudah makmur, mereka tetap
bekerja seperti biasa, dan jauh dari kesan eksentrik. Sekali waktu mobil Brin pernah rusak dan masih direparasi di bengkel. Namun, tidak dengan membeli mobil baru -sesuatu yang gampang dilakukannya-Brin pilih ke kantor dengan skateboard. Bersahaja dan sangat pantas ditiru oleh orang Indonesia.


Yahoo membeli mesin pencari Inktomi dan Microsoft mengambil langkah-langkah untuk memperkuat teknologi pencariannya dengan meluncurkan aplikasi MSNBot. Persaingan mesin pencari ketat, tapi Google tetap bergeming dan siap meladeni. Yahoo mulai menjajal kehandalan mesin cari yang dimilikinya dengan menguji teknologi Inktomi. Inktomi adalah sebuah perusahaan mesin cari asal Jepang yang dibeli oleh Yahoo. Meski memiliki teknologi Inktomi, saat ini Yahoo masih menggunakan teknologi Google untuk pencariannya. Yahoo mulai menguji Inktomi untuk pencarian di Brazil dan sebagian Australia. Meski belum sepenuhnya, hasil uji ini
akan menentukan apakah Yahoo akan terus menggunakan Google. Teknologi Inktomi sebelumnya digunakan oleh mesin cari Microsoft Network (MSN). Karena telah dibeli oleh
Yahoo, MSN memutuskan untuk membangun sendiri teknologinya. Beberapa waktu lalu, MSN meluncurkan secara diam-diam sebuah aplikasi MSNBot. Aplikasi jenis Bot ini berfungsi
untuk menjelajahi jaringan internet secara otomatis, dan menghasilkan basis data yang diperlukan oleh sebuah mesin cari. Selain menguji Inktomi, Yahoo juga akan menguji teknologi
dari Altavista dan Fast's. Kedua teknologi tersebut dimiliki oleh Overture, sebuah penyedia jasa pencarian. "Saat ini, kedua teknologi tersebut sedang dievaluasi oleh Yahoo," ujar Jim Barnett, mantan CEO Altavista. Seperti telah diketahui, Yahoo kini berada dalam proses pembelian Overture. Nilai pembelian itu mencapai US$ 1,7 Juta. Overture minggu lalu mengumumkan telah berhasil meningkatkan ukuran database di Alltheweb menjadi sejumlah 3.151.743.117 halaman. Mengklaim dirinya mempunyai indeks terbesar di dunia. Indeks itu 68 juta halaman lebih besar dari milik Google, yaitu 3.083.324.652 halaman. Yahoo sulit berkomentar mengenai masa depannya bersama Google.
Baik Yahoo maupun MSN masih mengandalkan kerjasama paid-inclusion dengan perusahaan lain. Bentuk kerjasama ini memungkinkan suatu perusahaan membayar untuk menempatkan iklannya dalam hasil pencarian. Ketika pesaingnya bergeliat, Google tentu siap menghadapi. Larry Page, salah satu pendiri Google menganggapi persaingan tersebut cukup beralasan dan wajar. "Mesin pencari akan makin mendapat perhatian. Saat ini, keberadaan mesin
pencari sangatlah penting," tandasnya. Google terus meningkatkan kemampuannya. Saat ini Google mampu melayani 200 juta pencarian per hari, lebih dari 2.300 pencarian tiap detiknya yang ditampilkan dalam 88 bahasa. Google mengindeks 3,1 milyar halaman web dengan didukung oleh 10.000 super komputer. Saat ini, ada 6 milyar halaman web, dan jumlah tersebut terus bertambah. Armada Google juga makin membesar dari saat ini dengan 1000 jumlah pekerja 60 diantaranya bergelar Phd. Google kini berencana untuk meninggalkan Googleplex dan berencana untuk pindah ke tempat dengan fasilitas yang lebih besar. Penampilan Google dalam soal iklan juga terus dipertahankan. Satu fakta yang dipuji banyak pihak, Google tidak membiarkan iklan-iklan dalam hasil pencarian namun memisahkannya dalam sebuah kolom di sisi kanan. Selain itu, Google pernah mengakui bahwa ada campur tangan dalam mengurutkan hasil pencaria Campur tangan Google tersebut, misalnya, dalam pencarian kata kunci suicide
(bunuh diri), hasil teratas adalah situs-situs yang merekomendasikan seseorang untuk tidak bunuh diri.
Namun, mesin pencari semacam Google bukannya tidak menimbulkan cibiran di kalangan akademisi. Everett Ward, asisten direktur dari perpustakaan Salt Lake City, menyatakan hal yang rawan dari penelitian yang dilakukan dengan terlalu mengandalkan pada Google dan informasi online. Yaitu, kebanyakan informasi tersebut bersifat tidak akurat dan berasal dari sumber yang tidak jelas. "Salah satu masalah dengan mesin pencari online adalah mencoba mengorek
kredibilitas dan otoritas dari apa yang mereka cari. Google menyuguhkan segalanya. Orang-orang tetap datang ke perpustakaan untuk keperluan penelitian bukan karena mereka tidak menemukannya secara online, tapi karena mereka menemukan terlalu banyak."Amy Wilson, pengajar di salah satu sekolah di Atlanta, AS, khawatir kalau Google tidak mengajarkan para siswa mengenai kemampuan dasar yang mereka membutuhkan, sebab mereka mendapatkan akses yang makin cepat. "Mereka makin jarang ke perpustakaan atau ensiklopedia lagi," khawatir Amy. Apa jawaban Google, menurut Larry Page, dirinya menginginkan agar orang orang tetap datang ke perpustakaan, meskipun akan jauh lebih mudah, jika mereka mengunjungi Google terlebih dulu. Sama saja dong!



Kalau bahasa menjadi hambatan anda mencari informasi lewat Google, tak perlu khawatir. Google tersedia dalam berbagai bahasa, mulai dari Bahasa Indonesia, Melayu hingga Jawa dan Sunda. Universalisasi adalah strategi brilian Google. Berkat proyek sukarelawan yang diluncurkan Google sejak tahun 2001, saat ini pengguna Google bisa menikmati interaksi dengan bahasa yang lebih akrab di telinga. Pilih saja yang cocok dengan lidah anda, Google Search, Mesin Cari Google, Google Nggolekki atau Teangeun Google. Untuk mengatur tampilan bahasa anda di Google, gunakan halaman Preferences. Penduduk Indonesia mungkin bisa
cukup senang melihat tampilan berbahasa Indonesia, Jawa (Jawi Alus) dan Sunda telah tersedia disitu. Selain itu, ada beberapa bahasa yang tidak lazim namun tetap tersedia. Ini misalnya Bahasa Klingon, yaitu ras mahluk asing dari film fiksi-ilmiah Star Trek, maupun Bahasa Elmer
Fudd, yaitu bahasa Inggris yang diucapkan dengan dialek cadel ala tokoh kartun Warner Bros.
Juga tersedia, Google dalam Bahasa Hacker. Keunikan bahasa ini adalah huruf alfabet diubah menjadi kode-kode seperti, 3 untuk e dan 4 untuk A. Sehingga Google Search bisa ditulis Google 534R(H. Menurut Google, ini adalah proyek yang berasal dari keyakinan bahwa Google memiliki nilai-nilai yang universal. "Kami sangat berkeinginan untuk menawarkan layanan ini dalam semua bahasa yang tersebar di muka bumi ini," sebut keterangan dalam situs itu. Para sukarelawan yang hendak menerjemahkan Google ke dalam suatu bahasa dapat mendaftarkan diri sebagai
penerjemah di Google. Sukarelawan harus mampu mengikuti gaya bahasa Goo yang ramah dan sedikit bernuansa canda. Selain itu, istilah-istilah seperti Google Safe Search dan beberapa istilah tertentu tidak boleh diterjemahkan. Google sendiri total sedang mengembangkan 147 bahasa! Dari bahasa Abkhazi sampai bahasa Zulu. Pengembangan bahasa Jawa sendiri sudah mencapai 99 persen penggarapan. Saat ini masih banyak bahasa yang belum terpenuhi oleh Google, jika anda merasa mampu jadi penerjemah, daftar saja pada situs Google. Siapa tahu nant akan ada Google dalam bahasa Batak, Manado atau Papua. Universalisasi ini adalah bagian dari strategi sukses Google nomor delapan: The need for information crosses all borders. Meski markas Google ada di California mereka punya kantor di seluruh dunia (12 kantor) dengan misi memfasilitasi aks informasi untuk seluruh dunia. Kebijaksanaan pengangkatan karyawan Google juga menerapkan anti diskriminasi. Karyawan dipilih murni berdasarkan kemampuannya. Sebagai hasi adalah staf yang merefleksikan anggota masyarakat dari beberapa ras di seluru
dunia. 34 bahasa tercatat digunakan oleh staf Google!