Selasa, 23 Maret 2010

Mitologi Yunani

Dahulu kala ketika usia bumi ini masih muda, berpijaklah satu bangsa yang bernama bangsa Yunani. Bangsa Yunani Kuno ini mempunyai kepercayaan bahwa bentuk dari bumi ini bukanlah bulat seperti bola seperti halnya yang kita percayai, melainkan mereka percaya bahwa bentuk dari bumi ini bundar datar seperti cakram dengan negeri mereka berada di tengah-tengahnya, dan sebagai pusat dari alam semesta ini adalah Gunung Suci Olympus. Menurut kepercayaan mereka daratan yang terbentuk membentang dari Barat ke Timur, daratan yang membentang ini terbagi dua bagian yang sama besar dan terbagi oleh daerah perairan, yaitu Laut Tengah dan kelanjutannya Laut Euxine (Laut Hitam), sementara Sungai Ocean (sesungguhnya adalah Samudra Atlantic) mengelilingi cakram bumi dari Selatan ke Utara.

Jauh di sebelah Utara terdapat suatu negeri yang disebut Hyperborea konon di negeri ini didiami dan dihuni oleh suatu ras yang hanya mengenal kebahagiaan. Di sana udara selalu nyaman serta berbagai buah-buahan selalu tersedia dan dipanen sepanjang tahun. Sedangkan jauh di sebelah selatan terdapat negeri yang disebut Ethiopia, di negeri ini penduduknya hampir sama dengan di Hyperbore yaitu hanya mengalami kebahagiaan namun di Ethiopia ini para penduduknya mengalami masa muda yang abadi dan tidak akan menjadi tua.

Konon para Dewa-Dewi bahkan merasa terhormat apabila dapat tinggal bersama mereka. menurut kepercayaan bangsa Yunani Kuno, Matahari, Bulan, Bintang-Bintang, dan Fajar dipercaya terbit dari istana di sebelah Timur dan terbenam di Sungai Ocean di sebelah Barat di mana telah menunggu perahu yang akan membawa Matahari, Bulan, Bintang-Bintang, dan Fajar kembali ke istana emas di Timur.

Istana Dewa-Dewi berada di Gunung Olympus, di Thessaly. Gerbangnya selalu diselimuti awan oleh Dewi-Dewi musim. sebenarnya para Dewa-Dewi ini memiliki istananya masing masing namun meski para Dewa-Dewi tersebut tinggal di istana yang berbeda-beda namun mereka senantiasa berkumpul di balairung para Dewa, yaitu di kediaman raja Dewa Zeus (Jupiter). Menurut kepercayaan Yunani Kuno para Dewa-Dewi tersebut sama dan serupa dengan manusia dalam banyak hal kecuali bahwa mereka lebih berkuasa dan abadi berkat makanan yang mereka Makan yaitu Ambrosia, dan minuman yang mereka minum yaitu Nectar. (pasti pernah dengar kalau Madu adalah minuman para dewa, nah Madu kan adalah Nectar, dan memang benar madu banyak manfaatnya dan khasiat salah satunya bisa bikin awet muda)


Awal Mula Penciptaan


Konon menurut kepercayaan Yunani Kuno sebelum bumi dan semua ini tercipta yang ada hanyalah kekosongan dan kekelaman tanpa batas yang disebut Chaos, Chaos mempunyai seorang istri yang bernama Nox yaitu sang Dewi malam. Dari perkawinan mereka inilah lahirlah Erebus yakni Dewa kegelapan, yang di kemudian hari mengusir Chaos dan mengawini ibunya sendiri. Dari perkawinan anak dan ibu ini Terlahirlah Ether yaitu Dewa udara yang kebiruan, serta Emera (Dia) sang Dewi siang yang cemerlang berseri-seri. Namun seperti halnya Erebus mengusir Chaos, Ketika bertahta Ether dan Emera (Dia)-pun mengusir Erebus dan Nox lalu mulai berkuasa dan memerintah. (kalau disimak mitologi ini tak jauh dari realita kita saat ini, dimana budaya atau hal-hal baru selalu menggantikan bahkan membunuh budaya atau hal-hal yang lama, atau bisa diartikan bahwa generasi muda selalu menggantikan generasi sebelumnya)

Dari pasangan ini (Ether dan Emera/Dia) lahirlah anak-anak yang Elok, Tampan, Cantik, dan Perkasa, yaitu Gaia (Terra) sang Dewi bumi yang penuh pesona, Caelus yaitu langit yang perkasa yang menyelimuti bumi dengan jubah birunya, Pontus sang lautan yang jubahnya membentang menutupi sebagian besar permukaan bumi, Amor yaitu Dewi cinta yang membawa benih-benih kehidupan, dan Tartarus yaitu neraka yang amblas ke dalam bumi dengan kedalaman yang tak terukur dan tak terjangkau oleh terang. Dan ditempat inilah tinggal Chaos, Nox, dan Erebus yang terasing dan terusir.

Ketika Ether dan Emera (Dia) turun tahta, Caelus sang langit menggantikan mereka naik tahta bersama Terra mendampinginya sebagai permaisuri. Dengan dibantu Amor yang membawa benih-benih kehidupan, Caelus dan Terra melahirkan anak-anak mereka yaitu para Titan (pria) dan Titanid (wanita) yang perkasa antara lain; Cronos (Saturn), Oceanus, Iapetus, Hyperion, Coeus, Crius, Rhea (Cybele), Justitia, Tethys, Theia, Mnemosyne, Eurybia, Phoebe, dan para Cyclop, yaitu raksasa-raksasa bermata tunggal diantaranya Brontes (Guntur), Steropes (Petir), dan Arges (Kilat), serta raksasa-raksasa berlengan seratus yang disebut Centimani yaitu Cottus, Gyes, dan Obriareus. Terra tidak hanya menikah dengan Caelus Ia juga menikah dengan Pontus (ternyata isu poliandri pada masa kuno sudah ada ya...) dan dari perkawinannya dengan Pontus tersebut, Terra melahirkan Nereus, Thaumas, Phorcys, dan Ceto.


Pemberontakan Para Titan

Suatu ketika Caelus sangat murka dengan tingkah laku para Titan putra-putranya yang dianggap tidak menghormatinya, maka dilemparkanlah putra-putranya tersebut ke dalam Tartarus sebagai hukuman terhadap mereka. Namun Terra sang ibunda melihat hal tersebut dan merasa iba atas nasib putra-putranya itu, maka kemudian pergilah Ia untuk membebaskan putra-putranya itu.

Setelah terbebas berkat kasih sayang sang ibunda maka para Titan ini kemudian menyusun siasat untuk menggulingkan Caelus. Titan yang paling berjasa dalam hal ini adalah Cronos (Saturn), Ia adalah Titan yang paling perkasa diantara para Titan lainnya yang kemudian mendatangi Caelus di saat sedang beristirahat dan dengan senjata sabitnya yang bermata berlian dia melukai ayahnya hingga tak berdaya. Maka terdengarlah pekik kemenangan Cronos (Saturn) di seluruh jagat, karena kini dialah yang berkuasa menggantikan Caelus. Namun Caelus sempat menjatuhkan kutukannya kepada Cronos (Saturn) bahwa kelak seorang putranya juga akan menjatuhkan Ia dari tahtanya.

Di dalam Tartarus, Nox kemudian melahirkan makhluk-makhluk yang mengerikan untuk menghukum Cronos (Saturn), yaitu Nemesis sang Kebencian, Kelaparan, Dusta, Fitnah, Kekejaman, Penderitaan, dan sebagainya.

Cronos (Saturn) bertahta menggantikan ayahnya. Dia mengawini saudarinya, salah seorang Titanid, yaitu Rhea (Cybele). Dari perkawinan ini lahirlah lima orang anak, yaitu Hestia (Vesta), Hera (Juno), Demeter (Ceres), Poseidon (Neptune), dan Hades (Pluto). Namun teringat akan kutukan ayahnya, maka Cronos (Saturn) menelan semua anaknya begitu mereka dilahirkan untuk menghindari bencana bagi dirinya atas kutukan dari ayahnya.


Zeus (Jupiter)

Pada saat kehamilannya yang keenam Rhea (Cybele) yang berduka oleh ulah Cronos (Saturn) terhadap anak-anak mereka sendiri kemudian pergi ke lereng Gunung Dicte di Crete untuk melahirkan bayinya agar selamat dari incaran suaminya. Sekembalinya ke istana Cronos (Saturn), Rhea (Cybele) berpura-pura mengerang sakit hendak melahirkan. Setelah persalinannya selesai dia menyerahkan bungkusan bayinya kepada Cronos (Saturn), untuk ditelan. Tanpa memeriksa lagi Cronos (Saturn), menelan bungkusan yang diberikan oleh istrinya tersebut yang ternyata berisi sebongkah batu.
Putra keenam Cronos (Saturn), dan Rhea (Cybele) yang selamat dari kebuasan ayahnya diasuh oleh para peri di hutan lereng Gunung Dicte, terutama oleh Melia dan Adrastea. Mereka menamai bayi itu Zeus (Jupiter). Para makhluk menyayangi dewa kecil tersebut seolah mereka tahu bahwa kelak Zeus (Jupiter) yang akan membebaskan mereka dari cengkeraman sang tiran Cronos (Saturn). Seekor kambing betina yang bernama Amalthea, setiap hari memberikan air susunya kepada Zeus (Jupiter) dengan kasih sayang seorang ibu, kelak setelah Zeus (Jupiter) berkuasa Amalthea ditempatkan di angkasa di antara para bintang menjadi Rasi Bintang Capricorn.

Zeus (Jupiter) tumbuh dewasa dan menjadi seorang pemuda yang perkasa dan cerdas. Sahabatnya adalah seekor Rajawali besar bernama Aquila yang kerap membawakannya Ambrosia dan Nectar serta menceritakan hal-hal yang terjadi di seputar jagat raya. Zeus (Jupiter) menjadi tahu bahwa Cronos (Saturn), telah memerintah dunia ini didasari tindak kejahatan dan bertekad untuk menyelamatkan dunia ini dari kekejaman Cronos (Saturn).

Pertempuran Melawan Titan

Suatu ketika Zeus (Jupiter) mendapat kabar dari Oceanus bahwa Cronos (Saturn) yang saat itu memerintah semesta dengan kekejaman dan tindak tirani ternyata adalah ayahnya. Dia juga diberitahu bahwa saudara-saudarinya telah ditelan oleh Cronos (Saturn) setelah mereka dilahirkan. Bertambah bulatlah tekadnya untuk menyelamatkan dunia ini dari cengkeraman Cronos (Saturn). Oleh karena itu dia mengumpulkan sekutu-sekutunya yang juga menentang Cronos (Saturn). Namun sebelum itu dengan bantuan Methys, seorang putri Oceanus, dia membuat ramuan yang kemudian dipersembahkannya kepada Cronos (Saturn). Setelah meminum ramuan tersebut Cronos (Saturn). memuntahkan kembali semua anaknya yang ditelannya, Zeus (Jupiter) kemudian mengajak saudara-saudarinya tersebut bergabung melawan Cronos (Saturn). Ketika merasa diancam bahaya Cronos (Saturn) segera menghubungi saudara-saudaranya para Titan untuk membantunya. Sementara itu Zeus (Jupiter) telah berhasil mengumpulkan sekutu-sekutunya, yaitu saudara-saudarinya beserta Oceanus dan putri-putrinya, para Oceanid, serta Prometheus dan Epimetheus putra-putra Titan Iapetus. Mereka membangun markas di puncak Olympus kemudian mengelilingi altar bersumpah akan mengembalikan kedamaian dan ketentraman di semesta ini dengan menumbangkan kekuasaan Cronos (Saturn). Zeus (Jupiter) juga melepaskan para Cyclop dan Centimani dari Tartarus untuk membantunya melawan Cronos (Saturn) dan para Titan. Sebagai tanda terima kasihnya para Cyclop kemudian membuatkan senjata-senjata untuk Zeus (Jupiter) dan saudara-saudaranya, yaitu Petir untuk Zeus (Jupiter), Trisula yang dapat mengguncang bumi dan lautan untuk Poseidon (Neptune), dan Dwisula yang dapat membelah bumi dan Helm yang membuat pemakainya menjadi kasat mata untuk Hades (Pluto).

Perang melawan para titan berkobar sepuluh tahun lamanya. Namun akhirnya keunggulan Zeus (Jupiter) dengan sekutu-sekutunya terbukti. Para Titan yang kalah kembali dijebloskan ke dalam Tartarus, dirantai dengan rantai berlian dan dijaga oleh para Centimani. Atlas, saudara Prometheus dan Epimetheus yang membantu para Titan dihukum memanggul langit di pundaknya selamanya, sedangkan Cronos (Saturn). melarikan diri. Zeus (Jupiter) naik tahta menggantikan Cronos (Saturn). Dia membagi-bagikan kekuasaan kepada saudara-saudarinya. Poseidon (Neptune), menjadi penguasa lautan, Hades (Pluto) merajai Abyss/Tartarus (kerajaan orang mati), Hera (Juno) menjadi ratu langit dan permaisuri Zeus (Jupiter) . Namun Zeus (Jupiter) yang paling berkuasa atas mereka semua. Kehendak dan kata-katanya menjadi hukum yang harus dipatuhi. Memang seluruh makhluk memandangnya sebagai Bapa Semesta Alam karena dialah yang menyelamatkannya dari cengkeraman Cronos (Saturn). Dari istananya yang berselimut awan di Gunung Olympus Zeus (Jupiter) memerintah dunia dibantu oleh dewa-dewi lainnya.

Zeus (Jupiter) kerap dilukiskan sebagai pria tua berambut dan berjanggut keperakan memakai jubah putih. Di tangannya tergenggam senjatanya yang tak terkalahkan, yaitu petir, dan tongkat kerajaan di tangannya yang lain sementara bola dunia di bawah telapak kakinya. Di sampingnya Aquila yang perkasa mengepakkan sayapnya