Minggu, 04 April 2010

DARPA kembangkan kamera robot mutakhir terbaru


Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) Amerika baru-baru ini mengumumkan rencananya untuk mendukung pengembangan tipe kamera video cerdas terbaru yang akan digunakan pada perangkat robot. Lembaga tersebut menyatakan bahwa instrumen ini dapat digunakan untuk memberikan robot sebuah persepsi rasa, yang akan membantunya merasakan keadaan sekelilingnya dengan lebih baik. Semua ini tentunya bisa dicapai melalui algoritma yang kompleks, tapi mesin-mesin tersebut masih belum dapat menciptakan “mental map” lingkungannya sendiri, dan mengingat tempat-tempat yang telah ada sebelumnya, menurut LiveScience.

Proyek ini masih dalam tahap perencanaan seperti apa yang telah diumumkan DARPA, dalam arti bahwa tidak ada percobaan aktif atau belum ada developer yang dilibatkan sejauh ini. Untuk itu, selanjutnya institusi tersebut rencananya akan mengadakan suatu pertemuan perindustrian di Washington DC, pada tanggal 20 April mendatang. Pada pertemuan tersebut, berbagai perusahaan dan pusat penelitian tertarik untuk bekerja pada pengembangan kamera pintar yang akan disajikan bersama semua rincian rencana tersebut, dan para perwakilan dari institusi yang ada berharap menerima banyak minat bagi proposalnya, dan mungkin bahkan beberapa komitmen perusahaan.
“Program Mind Eye berupaya untuk mengembangkan sebuah kemampuan dalam mesin yang saat ini hanya ada pada hewan: kecerdasan visual,” pernyataan DARPA resmi. Apa secara mendasar ini berarti bahwa sistem baru dibayangkan sebagai kemampuan dari penentuan alasan-alasan yang mendasari tindakan-tindakan yang dilihatnya. Ketika kita melihat seekor anjing berjalan, misalnya, kita tidak hanya mengamati anjing, tetapi begitu banyak data lain juga, seperti konformasi tubuhnya, mengapa tidak bisa hanya berjalan pada kedua kakinya, batas kecepatannya, keterbatasan dan keuntungannya serta sebagainya. Robot yang mengilhami dengan sistem berkemampuan pada tingkat kinerja yang sama adalah sangat-tugas yang sulit, dan salah satu yang kemungkinan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang.
Selaras dengan spesialisasinya, DARPA membayangkan menggunakan sistem baru untuk meningkatkan kemampuan pengamatan pada keberadaan kendaraan udara tak berawak atau Unmanned Aerial Vehicles (UAV). Mesin-mesin tersebut terbang di atas Irak dan Afghanistan, mengawasi sesuatu, dan menentukan zona risiko. Jika sistem mampu menyimpulkan bila seseorang menanam bom, dan ketika seseorang hanya melakukan tindakan sederhana secara rutin, maka jumlah korban yang terkait dengan perang-perang ini bisa dikurangi secara signifikan. Sistem ini juga dapat digunakan pada kendaraan darat tak berawak atau Unmanned Aerial Vehicles (UGV) juga. Dengan begini tentunya juga bisa berguna sebagai mesin yang beroperasi untuk menjinakkan bom.